Gua Jatijajar
Kabupaten Kebumen – Jawa Tengah – Indonesia
![]()
Gua Jatijajar terletak di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen
|
A. Selayang Pandang
Gua
Jatijajar merupakan gua alam yang awalnya terbentuk dari batu kapur.
Gua ini pertama kali ditemukan oleh seorang petani yang bernama
Jayamenawi pada tahun 1802. Ceritanya, ketika sedang mengambil rumput di
ladang, ia terperosok ke dalam sebuah lubang. Sejumlah warga berusaha
membantu Jayamenawi dengan cara membersihkan tanah penutup lubang.
Mereka ternyata mendapati bahwa lubang tersebut mengarah ke dalam gua.
Diperkirakan lubang tersebut merupakan lubang ventilasi gua.
Panjang
keseluruhan Gua Jatijajar dari pintu masuk hingga pintu keluar mencapai
250 meter. Sedangkan tinggi gua mencapai 12 meter, lebarnya 15 meter,
dan ketebalan langit-langitnya 10 meter. Bila diukur dari permukaan
laut, tinggi Gua Jatijajar bisa mencapai 50 meter.
Gua
Jatijajar mulai dibangun dan dikembangkan sebagai obyek wisata pada
tahun 1975. Penggagasnya adalah Suparjo Rustam, ketika ia masih menjadi
Gubernur Jawa Tengah. Yang bertindak sebagai pelaksana proyek
pembangunan Gua Jatijajar adalah CV. AIS dari Yogyakarta yang dipimpin
oleh Bapak Saptoto, seorang seniman deodrama yang cukup terkenal di
tanah air. Setelah Gua Jatijajar terbangun, pengelolaan obyek wisata ini
dilakukan oleh pihak Pemerintah Daerah Dati II Kebumen.
B. Keistimewaan
Di
depan obyek wisata Gua Jatijajar, terdapat sebuah patung dinosaurus
sebagai simbol penting dari gua ini. Pengunjung yang masuk ke dalam gua
otomatis akan melewati mulut patung dinosaurus ini. Patung ini terlihat
mengeluarkan air, sebagai muara dari mata air yang ada di dalam gua,
yaitu dari Sendang (Sungai) Kantil dan Sendang Mawar. Air ini diyakini
tidak akan habis, meski dalam kondisi cuaca kemarau sekalipun. Air ini
digunakan oleh penduduk sekitar Gua Jatijajar sebagai pengairan
sawah-sawah mereka.
Ketika
menyusuri ruang gua lebih ke dalam lagi, pengunjung akan melihat ada
banyak pemandangan yang begitu indah. Ruangan di dalam gua ini diterangi
dengan banyak lampu, mulai dari arah masuk hingga ke luar, sehingga
pengunjung tidak perlu risau dengan kondisi penerangan di sana. Di
bagian langit-langit gua terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi gua.
Di tengah-tengah ruangan terdapat kursi melingkar yang dapat digunakan
sebagai tempat duduk pengunjung yang ingin istirahat, sambil
melihat-lihat sekeliling ruangan dalam gua.
Pengunjung
bisa melihat banyak ornamen stalagtit, stalagmit, dan tiang kapur
(sebagai pertemuan antara stalagtit dan stalagmit). Di sana pengunjung
juga dapat melihat delapan buah deodrama yang dipasang, ditambah adanya
patung-patung yang berjumlah 32 buah. Patung-patung tersebut
menceritakan kisah tentang Raden Kamandaka, yang kemudian dikenal dengan
Legenda Lutung Kasarung. Konon, gua ini pernah menjadi tempat pertapaan
Raden Kamandaka, putera mahkota Raja Pajajaran, untuk mendapat wangsit.
Kenapa Raden Kamandaka sampai bertapa di daerah ini? Sebab ketika itu,
Kebumen masuk dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Padjajaran dengan pusat
ibu kotanya Bogor (Batutulis), sekarang masuk wilayah Jawa Barat.
Visualisasi dari legenda tersebut bisa dilihat dalam diodrama yang ada
di dalam gua.
Pengunjung
kemudian dapat melanjutkan perjalanan dengan cara menuruni tangga yang
merupakan bagian dari ekor patung dinosaurus. Di ruang bawah terdapat
beberapa sungai bawah tanah (sendang) yang masih aktif. Sungai-sungai
itu merupakan salah satu keistimewaan Gua Jatijajar. Tercatat ada empat
sendang (menurut sumber lain ada tujuh sendang, tapi data yang bisa
diperoleh hanya ada empat saja), yaitu Sendang Mawar, Sendang Kantil,
Sendang Jombor, dan Sendang Puser Bumi. Aliran air di Sendang Mawar
melewati lubang sempit yang menembus hingga ke luar gua. Demikian halnya
dengan aliran air Sendang Kantil. Konon katanya, jika pengunjung bisa
mendekati dan membasuh muka dengan air di Sendang Mawar, maka ia akan
awet muda. Ada pula kepercayaan bahwa jika seseorang membasuh muka atau
mandi dengan air Sedang Kantil, maka niat atau cita-citanya akan cepat
terkabul. Sementara itu, oleh pihak pengelola obyek wisata Gua
Jatijajar, Sendang Jombor dan Sendang Puser Bumi sengaja dikeramatkan.
Jika ingin menelusuri lorong gua melalui dua sendang tersebut,
pengunjung harus mendapat ijin yang sangat ketat dari pihak pengelola.
C. Lokasi
Gua
Jatijajar terletak di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten
Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Gua ini terletak 21 km sebelah
barat daya Kecamatan Gombong.
D. Akses
Untuk
menuju obyek wisata ini, pengunjung tidak perlu bingung. Sebab,
lokasinya dapat dengan mudah dicapai. Pengunjung bisa menggunakan
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jika ingin menggunakan
kendaraan umum, pengunjung perlu naik bis umum jurusan Gombong-Jatijajar
di Terminal Gombong.
E. Tiket
Masih dalam konfirmasi
F. Akomodasi dan Fasilitas Lain
Di kawasan obyek wisata Gua Jatijajar terdapat sejumlah penginapan (hotel melati dan homestay)
dan rumah makan atau restoran dengan harga yang cukup terjangkau. Di
sana juga terdapat sejumlah kios yang menjajakan oleh-oleh khas Kebumen,
terutama makanan Lanthing. Di komplek Gua Jatijajar terdapat sebuah
taman yang dapat dijadikan sebagai taman bermain dan taman keluarga.
Taman ini dinamakan Pulau Kera karena memang banyak terdapat patung kera
di dalamnya.
SUMBER : http://wisatajawa.wordpress.com/wisata-jawa-tengah/gua-jatijajar/
Pendapat saya : Wisata ini sangat menarik karena kita bisa melihat keindahan dari gua kapur ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar