Kamis, 24 Mei 2012

Tugas Pariwisata 4


TUGAS !

1. BERIKANN ANALISIS ANDA MENGAPA PARIWISATA MEMERLUKAN DASAR UU UNTUK MELAKUKAN KEGIATANNYA !


Jawab :

1. Karena untuk melindungi segala sarana dan prasarana yang terdapat pada tempat wisata twersebut dan juga untuk menjaga perselihin dengan negara lain bahwa tempat wisata itu diklaim menjadi miliknya. Dan untuk melindungi segala macam peninggalan sejarah sejak jaman penjajahan karena benda-benda tersebut adalah kekayaan sejarah yang dimiliki bangsa Indonesia . Tujuan dasar UU juga untuk menghukum siapa saja yang berani merusak, membawa, memugar, memindahkan, ataupun mengubah bentuk atau warna benda cagar budaya tanpa ijin pemerintah.

Tugas Pariwisata 3


·       Tugas
1. Berikan analisis kekurangan dan kelebihan pariwisata secara
individu dan secara group!
2. Apa tujuan penyelenggara jasa pariwisata menyediakan supporting
tourism superstruct!

Jawab :

1. 
    ^ Kekurangan individu :
    - Keamanan kurang terjamin.
    - Kurang informasi tentang tempat wisata yang kita datangi.
    - Keterbatasan bahasa dengan penduduk lokal.
    - Mudah tersesat. 
    - Alat transportasi umum.

    ^ Kelebihan individu :
    - Menghemat pengeluaran dari pada berkelompok.
    - Bebas mengunjungi tempat wisata tanpa batas waktu.
    - Bebas memilih waktu kapanpun yang kita mau.

    ^ Kekurangan secara goup :
    - Ditinggal dalam perjalanan apa bila kita terlambat.
    - Lebih banyak pengeluaran.
    - Waktu berwisata terbatas.

    ^ Kelebihan secara group :
    - Mengetahui informasi tempat wisata yang kita datangi.
    - Tidak repot mencari penginapan.
    - Disediakan alat transportasi jika kita ingin berwisata.
    - Tidak mudah tersesat.

2. Tujuannya untuk lebih memanjakan para wisatawan dengan adanya berbagai fasilitan ditempat wisata tersebut seperti banana boat, surfing, nightclub dan masih banyak lagi untuk memanjakan para wisatawan dan untuk merik minat para wisatawan.
   
    
 

Tugas Pariwisata 2

Tugas (2)
1.  Sarana dan prasarana pariwisata yang seperti apa yang menurut
anda ideal dan memuaskan wisatawan?
2.   Berikan analisis anda mengapa pariwisata memerlukan organisasi
kepariwisataan?

Jawab :
1.  Pendapat saya mengenai sarana dan prasarana pariwisata yang ideal adalah dengan mempermudah akses untuk mencapai tempat wisata yang dituju seperti perbaikan jalan yang rusak, menyediakan alat transportasi umum bagi wisatawan, keamanan, kebersihan dan kenyamanan pengunjung  harus memuaskan.

2. Karena dengan adanya suatu organisasi kita bisa memperkenalkan berbagai macam tempat wisata yang berada di Indonesia. Maka dari itu kita perlu membuat suatu organisasi kepariwisataan untuk mempromosikan tempat wisata Indonesia untuk menarik minat para wisatawan asing untuk melihat bagaimana indahnya pariwisata Indonesia. 

Tugas Pariwisata 1


Tugas :
Apa yang harus kita siapkan sebelum kita melakukan perjalanan ?
wisata?

Jawab :
Yang harus kita siapkan sebelum melakukan perjalan wisata adalah :
1. Kesehatan rohani dan dan jasmani kita.
2. Informasi tempat yang akan kita kunjungi ini dilakukan supaya kita tau apa   saja yang akan kita lakukan ditempat wisata itu dan kita bisa menetapkan hotel dan tempat wisata apa saja yang berada ditempat tersebut.
3. Cuaca dan Iklim yang terjadi ditempat wisata yang akan kita kunjungi.
4. Keuangan ini adalah hal yang paling penting dalam perjalanan wisata.
5. Surat-surat tanda pengenal seperti KTP, visa dan paspor (jika ingin    perjalanan keluar negeri).
6. Mata uang asing jika ingin perjalanan keluar negeri.
 

Senin, 14 Mei 2012

Batu Raden

Batu Raden
Kabupaten Banyumas – Jawa Tengah – Indonesia
Batu Raden
Pancuran Pitu di Obyek Wisata Baturaden

A. Selayang Pandang

Batu Raden merupakan salah satu obyek wisata andalan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sejak tahun 1928, Batu Raden dikenal sebagai obyek wisata pegunungan. Pengunjung bisa menikmati keindahan pemandangan alam dan udara pegunungan yang sejuk dengan suhu antara 18°C-25°C. Dalam kondisi cuaca yang bagus dan cerah, pemandangan Kota Purwokerto, Nusakambangan, dan pantai Cilacap dapat terlihat dengan jelas dari puncak Baturaden.
Nama Batu Raden berasal dari dua kata (bahasa Jawa), yaitu Batur (bukit, tanah, teman, pembantu) dan Raden (bangsawan). Bila digabung, kata “Batu Raden” dapat bermakna:  tanah yang datar atau tanah yang indah. Ada dua versi sejarah Batu Raden, yaitu versi Syekh Maulana Maghribi dan versi Kadipaten Kutaliman. Menurut versi yang pertama, Syekh Maulana Maghribi, Pangeran Rum yang berasal dari Turki dan beragama Islam, pernah merasa penasaran dengan cahaya terang misterius yang menjulang ke angkasa dan bersinar di bagian timur. Sang Pangeran kemudian mencari asal cahaya tersebut. Singkat cerita, setelah melakukan pendakian hingga ke puncak sebuah gunung, Sang Pangeran melihat ada seorang pertapa Buddha yang bersandar pada sebuah pohon jambu yang memancarkan sinar cahaya ke atas. Lokasi ini kemudian dikenal dengan sebutan Batu Raden. Sedangkan menurut versi kedua, cerita Batu Raden terkait dengan kisah cinta antara anak perempuan Adipati Kutaliman dengan pembantunya yang menjaga kuda.
Luas tanah keseluruhan kawasan obyek wisata Batu Raden adalah 16,5 Ha, dengan luas lahan investasi 4 Ha. Status tanah adalah HPL (hak pengelolaan) Pemerintah Daerah (Pemda).

B. Keistimewaan

Keistimewaan Batu Raden terletak pada aneka ragam jenis obyek wisata yang ditawarkan. Di samping wisata utama Batu Raden, di kawasan ini juga terdapat banyak lokasi wisata lain yang juga menarik untuk dikunjungi, di antaranya adalah:
  1.  Taman Botani. Taman ini menyediakan aneka ragam tanaman hias, tanaman bongsai, dan tanaman langka, seperti  Tanaman Havana, Daun Dewa, Brimulia, Keladi Tikus, Antarium Lipstik, Palem Paris, Lidah Gajah, dan Widoro Laut. Harga tanaman-tanaman ini terbilang cukup murah dan dapat dijangkau oleh pengunjung yang ingin menjadikannya sebagai cinderamata. 
  2.  Curug Gede. Obyek wisata ini terletak di Desa Wisata Ketenger, jaraknya kurang lebih 3 km dari Batu Raden. Di sana terdapat sebuah air terjun yang indah. 
  3.  Pancuran Pitu, yang berjarak 2,5 km dari Batu Raden. Pancuran ini terletak 2,5 km dari Batu   Raden. Pancuran ini merupakan sumber air panas bumi dengan temperatur 60°-70° C yang langsung mengalir dari kaki Gunung Slamet melalui tujuh pancuran.
  4.   Pancuran Telu. Pancuran ini diresmikan pada tanggal 18 Januari 1987. Pancuran ini mengalirkan air panas bersulfur dengan suhu 40‘C yang konon dapat menyembuhkan penyakit kulit dan tulang.  
  5. Wana Wisata. Obyek wisata ini terletak 2 km dari Batu Raden. Wana Wisata menyajikan pemandangan hutan yang hijau dan indah. Tempat ini sangat cocok untuk kegiatan berkemah dan jungle tracking. 
  6.  Telaga Sunyi. Telaga ini terletak di sebelah timur, yang berjarak sekitar 3,5 km dari Batu Raden. Telaga ini terbilang indah, airnya jernih dan dingin.
  7.   Taman Kaloka Widya Mandala, yang merupakan kebun binatang sekaligus sebagai wisata pendidikan. Di taman ini terdapat sejumlah binatang yang didatangkan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti kambing kaki tiga, gajah, beruk, sapi kaki lima, ular sanca, monyet, landak, buaya Irian, orangutan, dan rusa. Di komplek wisata ini juga terdapat Museum Satwa Langka yang berisi binatang seperti beruang madu, harimau Sumatera, dan macan dahan.
Di samping obyek wisata yang cukup banyak, kawasan Batu Raden ini juga diwarnai dengan fasilitas seni dan budaya, yaitu:
  1.  Grebeg Syura atau Sedekah Bumi. Upacara ini dilakukan pada tanggal 9 Bulan Syura. Tujuannya adalah sebagai tolak bala, yaitu dengan melakukan kegiatan-kegiatan berupa ruwat bumi dan selamatan di makam-makam leluhur.
  2.   Kenthongan, merupakan kesenian musik khas Banyumas. Alat utama kesenian ini adalah kenthong yang berupa potongan bambu yang diberi lubang di sisinya secara memanjang. Untuk memainkannya perlu dikentong.
  3.   Calung dan lengger. Calung merupakan alat musik yang juga terbuat dari potongan bambu, diletakkan secara melintang, dan dimainkan dengan cara dipukul. Sedangkan lengger adalah tarian yang dimainkan dua orang perempuan atau lebih dan diiringi dengan calung.
  4.   Pakaian adat Banyumas. Pakaian adat Banyumas ada dua macam, yaitu pakaian untuk kalangan wong cilik (seperti pakaian ancingan, bebed wala, pinjungan, iketan, dan nempean) dan pakaian untuk kalangan bangsawan (beskap untuk pria dan nyamping untuk perempuan).
  5.   Ebeg (kuda lumping). Ebeg merupakan tarian tradisional Banyumas dengan ciri khasnya menggunakan kuda kepang. Dalam pertunjukan biasanya diiringi dengan gamelan yang bernama bendhe.
  6.   Pameran tanaman hias, seperti havana, daun dewa, dan palem paris.
  7.  Sadranan. Ritual ini berupa bersih-bersih makam yang dilanjutkan dengan acara kenduren. Tujuannya adalah untuk mengenang arwah para leluhur.  

C. Lokasi

Batu Raden terletak di sebelah selatan kaki Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 640 meter di atas permukaan laut. Lokasi obyek wisata ini berada di sebelah utara dan berjarak sekitar 14 km dari Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

D. Akses

Untuk menuju lokasi, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Dari Kota Purwokerto perjalanan bisa ditempuh dalam waktu 15 menit. Pengunjung bisa menggunakan angkutan umum dari terminal Kebondalem Purwokerto menuju lokasi wisata Batu Raden.  

E. Tiket

Tiket masuk obyek wisata Batu Raden dapat diklasifikasikan berikut ini:
  1.  Lokawisata Batu Raden: Rp. 3.000,00 per orang.
Kendaraan yang masuk ke lokawisata ini dikenakan tarif tersendiri, yaitu:
  •  Kendaraan roda dua: Rp. 1.000,00 
  • Kendaraan roda empat nonmikrobus: Rp. 4.000,00
  •   Kendaraan roda empat mikrobus: Rp. 5.500,00  
  • Kendaraan roda enam atau lebih: Rp. 8.000,00   
  • Taman Botani: Rp. 1.000,00 per orang   
  • Curug Gede: Rp. 1.000,00 per orang   
  • Pancuran Pitu: Rp. 5.000,00 per orang   
  • Pancuran Telu: Rp. 5.000,00 per orang   
  • Wana Wisata: Rp. 5.000,00 per orang  
  •  Kaloka Widya Mandala: Rp. 2.500,00 per orang

F. Akomodasi dan Fasilitas Lain

Di lokawisata Baturaden terdapat sejumlah fasilitas yang dapat dinikmati, yaitu:
  1.  Kolam renang (Rp. 1.500,00 per orang)
  2. Kolam luncur (Rp. 1.500,00 per orang)
  3. Pijat lulur belerang dan mandi air panas (Rp. 15.000,00 per orang)   
  4. Sepeda air (Rp. 1.500,00 per orang)   
  5. Mandi air panas VIP (Rp. 3.000,00, maksimal 15 menit)
  6. Mandi Air Panas Kelas I (Rp. 2.000,00, maksimal 15 menit)
  7. Mogen atau mobil genjot (Rp. 1.500,00, maksimal 15 menit) 
  8. Komedi putar (Rp. 1.500,00, maksimal 15 menit)
  9. Kereta mini (Rp. 2.000,00 per orang)
Ada banyak akomodasi dan fasilitas yang tersedia di obyek wisata Batu Raden ini, yaitu sebagai berikut:
  1. Di pusat wisata Batu Raden terdapat banyak villa, wisma Batu Raden, dan hotel.
  2. Di sebelah timur kawasan wisata Batu Raden juga terdapat banyak villa dan hotel.
  3. Di sebelah Barat kawasan wisata Batu Raden terdapat:
  • Banyak hotel.
  • Biro perjalanan wisata. Batu Raden tidak mempunyai biro perjalanan wisata sendiri. Mereka melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas dengan memfasilitasi sejumlah biro atau agen perjalanan wisata.
  • Sejumlah restoran.
  • Gedung Kertiwana, yang terletak di sebelah kawasan Bumi Perkemahan Batu Raden. Gedung yang didesain secara khusus menyatu dengan alam ini mampu menampung 500 orang.
  • Palawi SPA Batu Raden, sebagai fasilitas untuk SPA dan Aromateraphy.
  • Rumah penginapan (homestay) yang terdapat di desa wisata Ketenger dan disediakan untuk umum.
  • Beberapa bungalo atau rumah yang disewakan sebagai tempat peristirahatan.
  • Beberapa jasa pramuwisata, yang lebih dikhususkan untuk wisatawan mancanegara.
  • Kelab malam.
  • Panti pijat dan mandi lulur belerang. Fasilitas ini merupakan wisata kesehatan dengan memanfaatkan sumber air panas yang mengandung kadar belerang yang cukup tinggi.
  • Terminal Batu Raden. Terminal ini berfungsi sebagai tempat kedatangan dan pemberangkatan kendaraan ke Taman Wisata Batu Raden, seperti bis umum, bis pariwisata, dan kendaraan pribadi.
  • Kios-kios cinderamata, yang menjajakan sejumlah barang, seperti pakaian, sepatu, sandal, jaket, mainan anak-anak, dan asesoris-asesoris lainnya.   

SUMBER : http://wisatajawa.wordpress.com/wisata-jawa-tengah/batu-raden/

Pendapat saya :
kita bisa memanjakan diri dengan berendam air hangat dan sekaligus melihat keindahan air terjun yang berada disana. Tempat wisata sekaligus menambah pengetahuan kita. 

Gua Jatijajar

Gua Jatijajar
Kabupaten Kebumen – Jawa Tengah – Indonesia
Gua Jatijajar
Gua Jatijajar terletak di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen

A. Selayang Pandang

Gua Jatijajar merupakan gua alam yang awalnya terbentuk dari batu kapur. Gua ini pertama kali ditemukan oleh seorang petani yang bernama Jayamenawi pada tahun 1802. Ceritanya, ketika sedang mengambil rumput di ladang, ia terperosok ke dalam sebuah lubang. Sejumlah warga berusaha membantu Jayamenawi dengan cara membersihkan tanah penutup lubang. Mereka ternyata mendapati bahwa lubang tersebut mengarah ke dalam gua. Diperkirakan lubang tersebut merupakan lubang ventilasi gua.
Panjang keseluruhan Gua Jatijajar dari pintu masuk hingga pintu keluar mencapai 250 meter. Sedangkan tinggi gua mencapai 12 meter, lebarnya 15 meter, dan ketebalan langit-langitnya 10 meter. Bila diukur dari permukaan laut, tinggi Gua Jatijajar bisa mencapai 50 meter.
Gua Jatijajar mulai dibangun dan dikembangkan sebagai obyek wisata pada tahun 1975. Penggagasnya adalah Suparjo Rustam, ketika ia masih menjadi Gubernur Jawa Tengah. Yang bertindak sebagai pelaksana proyek pembangunan Gua Jatijajar adalah CV. AIS dari Yogyakarta yang dipimpin oleh Bapak Saptoto, seorang seniman deodrama yang cukup terkenal di tanah air. Setelah Gua Jatijajar terbangun, pengelolaan obyek wisata ini dilakukan oleh pihak Pemerintah Daerah Dati II Kebumen.  

B. Keistimewaan

Di depan obyek wisata Gua Jatijajar, terdapat sebuah patung dinosaurus sebagai simbol penting dari gua ini. Pengunjung yang masuk ke dalam gua otomatis akan melewati mulut patung dinosaurus ini. Patung ini terlihat mengeluarkan air, sebagai muara dari mata air yang ada di dalam gua, yaitu dari Sendang (Sungai) Kantil dan Sendang Mawar. Air ini diyakini tidak akan habis, meski dalam kondisi cuaca kemarau sekalipun. Air ini digunakan oleh penduduk sekitar Gua Jatijajar sebagai pengairan sawah-sawah mereka.
Ketika menyusuri ruang gua lebih ke dalam lagi, pengunjung akan melihat ada banyak pemandangan yang begitu indah. Ruangan di dalam gua ini diterangi dengan banyak lampu, mulai dari arah masuk hingga ke luar, sehingga pengunjung tidak perlu risau dengan kondisi penerangan di sana. Di bagian langit-langit gua terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi gua. Di tengah-tengah ruangan terdapat kursi melingkar yang dapat digunakan sebagai tempat duduk pengunjung yang ingin istirahat, sambil melihat-lihat sekeliling ruangan dalam gua.
Pengunjung bisa melihat banyak ornamen stalagtit, stalagmit, dan tiang kapur (sebagai pertemuan antara stalagtit dan stalagmit). Di sana pengunjung juga dapat melihat delapan buah deodrama yang dipasang, ditambah adanya patung-patung yang berjumlah 32 buah. Patung-patung tersebut menceritakan kisah tentang Raden Kamandaka, yang kemudian dikenal dengan Legenda Lutung Kasarung. Konon, gua ini pernah menjadi tempat pertapaan Raden Kamandaka, putera mahkota Raja Pajajaran, untuk mendapat wangsit. Kenapa Raden Kamandaka sampai bertapa di daerah ini? Sebab ketika itu, Kebumen masuk dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Padjajaran dengan pusat ibu kotanya Bogor (Batutulis), sekarang masuk wilayah Jawa Barat. Visualisasi dari legenda tersebut bisa dilihat dalam diodrama yang ada di dalam gua. 
Pengunjung kemudian dapat melanjutkan perjalanan dengan cara menuruni tangga yang merupakan bagian dari ekor patung dinosaurus. Di ruang bawah terdapat beberapa sungai bawah tanah (sendang) yang masih aktif. Sungai-sungai itu merupakan salah satu keistimewaan Gua Jatijajar. Tercatat ada empat sendang (menurut sumber lain ada tujuh sendang, tapi data yang bisa diperoleh hanya ada empat saja), yaitu Sendang Mawar, Sendang Kantil, Sendang Jombor, dan Sendang Puser Bumi. Aliran air di Sendang Mawar melewati lubang sempit yang menembus hingga ke luar gua. Demikian halnya dengan aliran air Sendang Kantil. Konon katanya, jika pengunjung bisa mendekati dan membasuh muka dengan air di Sendang Mawar, maka ia akan awet muda. Ada pula kepercayaan bahwa jika seseorang membasuh muka atau mandi dengan air Sedang Kantil, maka niat atau cita-citanya akan cepat terkabul. Sementara itu, oleh pihak pengelola obyek wisata Gua Jatijajar, Sendang Jombor dan Sendang Puser Bumi sengaja dikeramatkan. Jika ingin menelusuri lorong gua melalui dua sendang tersebut, pengunjung harus mendapat ijin yang sangat ketat dari pihak pengelola.

C. Lokasi

Gua Jatijajar terletak di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Gua ini terletak 21 km sebelah barat daya Kecamatan Gombong.

D. Akses

Untuk menuju obyek wisata ini, pengunjung tidak perlu bingung. Sebab, lokasinya dapat dengan mudah dicapai. Pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jika ingin menggunakan kendaraan umum, pengunjung perlu naik bis umum jurusan Gombong-Jatijajar di Terminal Gombong.

E. Tiket

Masih dalam konfirmasi

F. Akomodasi dan Fasilitas Lain

Di kawasan obyek wisata Gua Jatijajar terdapat sejumlah penginapan (hotel melati dan homestay) dan rumah makan atau restoran dengan harga yang cukup terjangkau. Di sana juga terdapat sejumlah kios yang menjajakan oleh-oleh khas Kebumen, terutama makanan Lanthing. Di komplek Gua Jatijajar terdapat sebuah taman yang dapat dijadikan sebagai taman bermain dan taman keluarga. Taman ini dinamakan Pulau Kera karena memang banyak terdapat patung kera di dalamnya.

SUMBER : http://wisatajawa.wordpress.com/wisata-jawa-tengah/gua-jatijajar/

Pendapat saya : Wisata ini sangat menarik karena kita bisa melihat keindahan dari gua kapur ini.

Taman Safari Indonesia

Taman Safari Indonesia Cisarua atau biasa disebut Taman Safari adalah sebuah tempat rekreasi keluarga yang berwawasan lingkungan dan berorientasi pada habitat satwa di alam bebas. obyek wisata Taman Safari Indonesia Cisarua adalah merupakan perpaduan antara kebun binatang modern dan wisata alam.
Taman Safari Indonesia terletak di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia.
Taman Safari Indonesia Cisarua berdiri pada tahun 1980 dengan menempati areal seluas 138,5 Ha dan resmi dibuka untuk umum pada tahun 1986. Taman ini didirikan diatas sebuah perkebunan teh yang sudah tidak produktif lagi, terletak pada ketinggian 900 m sampai 1.800 m diatas permukaan laut, suhu rata-rata 16 °C – 24 °C dan sekaligus menjadi penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Oleh Bapak Soesilo Soedarman, sebagai Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi pada masa itu, ditetapkanlah Taman Safari Indonesia di Cisarua sebagai obyek wisata Nasional.
Pada tanggal 16 Maret 1990, oleh Bapak Ir. Hasyrul Harahap, sebagai Menteri Kehutanan pada masa itu, diresmikanlah Taman Safari Indonesia di Cisarua menjadi Lembaga Konservasi Ex-situ dan Pusat Penangkaran Satwa Langka di Indonesia.
Taman Safari Indonesia Cisarua selain sebagai lokasi rekreasi, Taman Safari juga mempunyai beberapa fungsi, yaitu ikut aktif didalam membantu usaha perlindungan dan pelestarian populasi jenis satwa yang terancam punah karena kehilangan habitat. Selain itu berfungsi juga untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dengan melakukan berbagai penelitian untuk mendukung pelestarian satwa, serta melakukan kampanye, pendidikan dan penyuluhan mengenai konservasi.

Koleksi Satwa Taman Safari Indonesia Di Cisarua

Taman Safari memiliki koleksi satwa lebih dari 2.500 ekor, yang terdiri dari 250 species dan sebagian besar merupakan satwa langka.
Beberapa macam satwa langka antara lain : Harimau Sumatera ( panthera tigris sumatrae ), Gajah Sumatera ( elephas maximus sumatrae ), Curik Bali ( leucopsar rotsildi ), Anoa ( bubalus depressicornis ) dan berbagai jenis reptil.
Taman Safari Indonesia Cisarua memiliki koleksi satwa lokal maupun satwa dari luarnegeri. Satwa lokal, antara lain seperti : Komodo, Bison, Beruang Hitam Madu, Harimau Putih, Gajah, Anoa dan lain-lainnya.

Fasilitas Yang Tersedia Di Taman Safari Indonesia Cisarua

Tersedia : bus safari, kolam renang dengan seluncur ombak, danau buatan, kano, sepeda air, kereta api mini yang melintasi perkampungan ala Afrika, taman burung, baby zoo, kincir raksasa, kuda tunggang, gajah tunggang, komedi putar, pentas sirkus, area gocart, bom bom car, rumah setan, kesenian tradisional dan sulap di panggung terbuka Balai Ruyung Safari, animal education show, children’s play ground, caravan & hotel, wild-wild west.
Di Taman Safari Cisarua terdapat juga air terjun.

Cara Mencapai Taman Safari Indonesia Cisarua

Dari Jakarta lebih kurang 80 Km. Dari Bandung sekitar 78 Km.
Jika dari Jakarta atau Bandung dengan menggunakan kendaraan umum seperti bus, berhenti di Cibeureum Cisarua, selanjutnya dilanjutkan dengan menggunakan angkutan kota dan butuh waktu ± 15 menit untuk sampai ke Taman Safari.

Jam Buka Taman Safari Indonesia Cisarua

Buka setiap hari, mulai jam 09.00 WIB – 17.00 WIB
Untuk Safari di malam hari (Safari Malam), buka mulai jam 19.00 WIB – 21.00 WIB
Indonesia sampai saat ini mempunyai beberapa lokasi Taman Safari, antara lain :
Taman Safari Indonesia I (Taman Safari Indonesia Cisarua)
Berlokasi di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, Pulau Jawa.
Taman Safari Indonesia II (Taman Safari Indonesia Prigen)
Berlokasi di lereng Gunung Arjuna, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Propinsi Jawa Timur, Pulau Jawa.
Taman Safari Indonesia III (Taman Safari Indonesia Gianyar)
Berlokasi di Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Propinsi Bali, Pulau Bali.

SUMBER : http://wisatajawa.wordpress.com/wisata-jawa-barat/taman-safari-indonesia/

Pendapat saya :
tempat wisata ini ini sangat bagus karena memperkenalkan kita akan beranekaragam satwa langka yang ada di Indonesia dan negara-negara lain. Disini juga terdapat banyak antraksi hewan-hewan yang sangat menasik. 

Pantai Pangandaran

Pantai Pangandaran
Kabupaten Ciamis – Jawa Barat – Indonesia
Pantai Pangandaran
Pantai Pangandaran di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis

A. Selayang  Pandang

Kawasan Pantai  Pangandaran merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Ciamis dan  Provinsi Jawa Barat. Bahkan, kawasan yang berada di Pantai Selatan Jawa ini  masuk dalam agenda kunjungan wisata Indonesia tahun 2008. Karena itu,  pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Budaya setempat, terus membenahi  dan melengkapi berbagai fasilitas penunjang kawasan wisata Pantai  Pangandaran.    

B. Keistimewaan

Pengunjung dapat  menikmati panorama alam Pantai Pangandaran yang indah dan hamparan landai pasir  putih pantainya yang memesona. Dua bukit yang mengapit Pantai Pangandaran  membuat angin berhembus pelan dan riak ombak lautnya relatif kecil, sehingga  pengunjung nyaman melakukan berbagai aktivitas, seperti berenang menggunakan  ban, berperahu mengelilingi semenanjung, memancing, bersantai di pantai, atau  sekadar mencerap keindahan alamnya dari pondok-pondok wisata yang banyak  terdapat di kawasan tersebut. Selain itu, pengunjung dapat melihat terbit dan  terbenamnya matahari dari tempat yang sama.  
Bagi pengunjung  yang ingin menyelam, di kawasan ini terdapat taman laut dengan aneka fauna dan  flora lautnya yang indah.
Jalan di sekitar  pantai ini sudah beraspal mulus, sehingga memudahkan pengunjung yang ingin  mengelilingi kawasan tersebut dengan kendaraan bermotor atau sepeda. Bila malam  tiba, pengunjung tetap akan merasa nyaman berada di Pantai Pangandaran, karena  kawasan tersebut telah dilengkapi dengan lampu penerangan yang memadai.
Setiap akhir  pekan, biasanya digelar pertunjukan seni tradisional Jawa Barat. Selain itu,  pada bulan-bulan tertentu digelar berbagai event, seperti hajat laut nelayan Pangandaran pada bulan Maret, nyiar lumar pada bulan Juni,  festival layang-layang internasional (Pangandaran International Kite Festival) pada bulan Juli, karnaval perahu hias pada bulan Agustus, lomba memancing  pada bulan September, wisata lintas alam dan off road pada bulan  Oktober, dan pesta perayaan tahun baru pada bulan Desember.                 

C. Lokasi

Pantai Pangandaran  terletak di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

D. Akses

Dari Bandung, pengunjung dapat menggunakan rute Bandung – Tasikmalaya – Pangandaran. Jaraknya  sekitar 236 kilometer. Selain dengan bus, pengunjung dapat naik kereta api  sampai stasiun Banjar. Dari Banjar, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus  sampai Pangandaran. 
Dari Yogyakarta, pengunjung dapat menggunakan rute Yogyakarta – Cilacap – Banjar – Pangandaran.  Jaraknya sekitar 385 kilometer. Selain dengan bus, pengunjung dapat naik kereta  api sampai stasiun Banjar. Dari Banjar, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus  sampai Pangandaran.   

E. Harga Tiket  

Masih dalam proses  konfirmasi.

F. Akomodasi dan  Fasilitas

Di kawasan wisata Pantai Pangandaran terdapat berbagai fasilitas penunjang, seperti areal parkir  yang luas dan aman, hotel dan wisma dengan berbagai tipe, tim SAR, pondok  wisata, bumi perkemahan, pramu wisata, dan pusat informasi pariwisata.
Di samping itu, di  kawasan tersebut terdapat fasilitas lainnya, seperti bank, ATM, money  changer, restoran, warung makan, gedung bioskop, diskotik, tempat penyewaan  sepeda dan ban, jet ski, kantor pos, wartel, voucher isi ulang pulsa,

SUMBER :  http://wisatajawa.wordpress.com/wisata-jawa-barat/pantai-pangandaran/


Pendapat saya : Seharusnya kita bersyukur mempunyai pantai yang seindah ini, dengan tempat yang mudah dijangkau memang sedikit jauh pantai ini tetapi setelah sampai disini semua rasa lelah kita tergantikan oleh keindahan pantai ini.

Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon – Kabupaten Pandeglang – Banten – Indonesia
Taman nasional yang berada di Provinsi Banten [dulu termasuk Provinsi Jawa Barat] ini dinamai Ujung Kulon lantaran letaknya di ujung Pulau Jawa bagian barat. Taman nasional ini mulai dikembangkan sebagai kawasan cagar alam sejak tahun 1820-an, atau setelah munculnya gagasan dari para sarjana kolonial Hindia-Belanda yang datang ke Pulau Jawa untuk menciptakan kawasan konservasi alam di Ujung Kulon. Sarjana-sarjana kolonial yang sebagian besar merupakan anggota Organization for Scientific Research in Netherlands Indies ini di antaranya merupakan ahli botani, satwa, geografi, oceanografi, dan geologi. Oleh karenanya, penemuan kawasan ini merupakan lahan emas bagi pengembangan sains mereka.
Setelah berlabuh di semenanjung Pulau Jawa bagian barat, mereka melihat keelokan alam—dengan berbagai jenis tanaman tropis dan binatang—khas Pulau Jawa yang belum pernah mereka jumpai sebelumnya. Mereka melakukan ekspedisi dan eksplorasi alam di Ujung Kulon dengan mendokumentasikan [melakukan pencatatan-pencatatan] dan mengoleksi segala sesuatu yang dianggap asing dan penting dalam khazanah keilmuan mereka. Akhirnya, mereka menggagas untuk menetapkan kawasan—yang mencakup Gunung Krakatau, Pulau Panaitan, Pulau Handeuleum, dan Pulau Peucang—ini sebagai salah satu domain riset dan pengembangan ilmu alam di Asia-Pasifik.
Kendati motivasi utama mereka adalah untuk pengembangan sains, pemerintah kolonial menganggap aktivitas mereka merusak ekosistem kawasan Ujung Kulon. Sebagaimana tertulis dalam catatan sejarah kolonial, selain melakukan riset, para sarjana tersebut juga melakukan perburuan-perburuan terhadap berbagai satwa sebagai upaya memperbanyak koleksi museum-museum sains di negara asal mereka dan ini berlangsung hingga puluhan tahun lamanya [1853—1910]. Memasuki tahun 1910, pemerintah kolonial Hindia-Belanda mengeluarkan kebijakan untuk melindungi kawasan Ujung Kulon yang makin hari semakin rusak. Kendati demikian, aktivitas pengrusakan ekosistem di Ujung Kulon itu tetap berlangsung hingga sebelum Perang Eropa II pecah di tahun 1939.
Setelah terbentuknya negara Republik Indonesia [RI] di tahun 1945, kawasan Ujung Kulon yang tadinya terbengkalai mulai diperhatikan lagi. Pada tahun 1958 pemerintah RI menetapkan kawasan ini sebagai kawasan cagar alam, kendati belum digarap dengan serius. Departemen Kehutanan mengupayakannya dengan mengusulkan ke UNESCO agar area taman nasional ini dijadikan sebagai world heritage site pada kategori hutan bercurah hujan tinggi di dataran rendah terluas di Jawa. Akhirnya, pada tahun 1992 Taman Nasional Ujung Kulon diresmikan sebagai sebuah situs cagar alam dunia oleh UNESCO. Kini, taman nasional ini berada di bawah pengelolaan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.
Bila ditilik secara historis, Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia. Taman ini merupakan cikal-bakal beberapa taman nasional di Indonesia, seperti Taman Nasional Bunaken di Sulawesi Utara atau kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara.
Selain nilai historisnya, kawasan ini memiliki zona inti seluas kurang lebih 120.551 ha yang terbagi menjadi 76.214 ha berupa daratan dan 44.337 ha berupa lautan dan daerah berbatu karang. Zona inti yang berfungsi sebagai cagar alam dan suaka margasatwa ini memiliki berbagai macam keistimewaan, di antaranya keanekaragaman jenis biota laut, darat, dan satwa langka.
Satwa langka yang dimaksud di atas salah satunya adalah badak Jawa bercula satu [rhinoceros sondaicus] atau yang biasa disebut bacusa. Hewan langka ini merupakan salah satu ciri khas Taman Nasional Ujung Kulon dengan tingkat populasi sekitar 50—60 ekor. Habitat lain dengan populasi lebih rendah [kurang dari 10 ekor] berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam. Populasi satwa yang termasuk kategori hewan purba tersebut kini terancam punah karena tindakan para kolektor cula [tanduk] badak, namun wisatawan masih dapat menyaksikan wujud dan kehidupan mereka di sini. Di kawasan ini, terdapat beberapa satwa liar dan langka lainnya, seperti rusa, mancak, banteng Jawa (bos javanicus), primata [monyet dan simpanse], babi hutan, rase lemur, lutung (presbytis cristata), gibon Jawa (hylobates moloch), anjing hutan (coun alpinus), kucing batu (felis bengalensis), harimau (panthera trigis), suruli (presbity aygula), dan 270 jenis burung.
Kekayaan lainnya berupa biota laut, salah satunya ialah keindahan terumbu karang yang menjadi sumber makanan dan tempat berlindungnya ribuan jenis ikan laut. Karenanya, konservasi terhadap terumbu karang menjadi perhatian besar pengelola taman nasional. Pesan yang ingin disampaikan oleh pengelola pada wisatawan ialah rusaknya terumbu karang berarti juga ancaman bagi ekosistem ribuan ikan yang ada di zona laut di kawasan taman nasional ini.
Kekayaan lain yang juga menjadi keistimewaan kawasan ini ialah tumbuhnya berbagai vegetasi tropis di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon—di area hutan lindung yang di dalamnya terdapat gunung dan pulau-pulau. Taman nasional ini memiliki lebih dari 700 spesies tanaman di mana sedikitnya 57 jenis dari jumlah keseluruhan termasuk dalam klasifikasi tanaman langka di Jawa, bahkan di dunia. Kelestarian berbagai tanaman ini terus dijaga karena memengaruhi lestarinya alam secara keseluruhan, seperti kehidupan hewan, kesuburan tanah, keasrian kawasan, dan bersihnya udara dari pengaruh polusi udara. Wisatawan tak hanya akan menjelajahi dan menikmati kawasan dengan kekayaan alam yang sangat mengesankan tersebut, melainkan juga dapat belajar bagaimana menghargai alam.
Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon masuk wilayah administrasi Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Indonesia.
Bila wisatawan dari Kota Serang, ibu kota Provinsi Banten, hanya memakan waktu sekitar 2—3 jam perjalanan darat dengan kendaraan pribadi atau bus yang menyusuri jalan antarprovinsi menuju ke arah Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang (batas timur taman nasional). Atau, jika wisatawan berada di Kota Tangerang, perjalanan jalur darat diperlukan kurang lebih 4 jam menggunakan bus atau kendaraan bermotor. Sesampainya di sana, wisatawan yang hendak menuju Pulau Peucang, Pulau Handeuleum, dan Pulau Panaitan harus menyebrang laut dengan speed boat. Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa speed boat masih dalam konfirmasi.

Kawasan ini dilengkapi dengan jaringan telekomunikasi, listrik, dan air bersih yang memadai bagi wisatawan. Pilihan penginapan dari berbagai model [hotel, motel, homestay, maupun cottage] dengan variasi harga sewa dapat ditemukan di Tamanjaya [masih dalam area taman nasional], Pulau Peucang [dengan tarif menginap berkisar Rp 150.000—Rp 500.000], dan Pulau Handeuleum. Ada penginapan, tentu ada pula rumah makan. Di kawasan ini, restoran ataupun cafĂ© menyuguhkan berbagai pilihan menu masakan khas Nusantara maupun yang bercitarasa internasional. Di samping itu, juga tersedia jasa informasi, pemandu wisata, dan fasilitas kapal kecil [speed boat] bagi wisatawan yang ingin menjelajahi antarpulau di kawasan taman nasional ini. Ada fasilitas langsung ketika wisatawan membeli tiket masuk taman nasional ini, yakni wisatawan secara otomatis mendapat jasa asuransi.

SUMBER : http://wisatajawa.wordpress.com/wisata-banten/taman-nasional-ujung-kulon/

Pendapat saya : Ditempat ini yang terletak di Provinsi Banten perlu dan harus dilestarikan karena Taman Nasional Ujung Kulon mempun6yai satwa yang sudah langka dan hampir punah yaitu badak jawa bercula satu yang sekarang populasinya kurang dari 100 ekor.