Gunung Bromo
Kabupaten Probolinggo – Jawa Timur – Indonesia
|
Gunung
Bromo adalah gunung aktif yang merupakan bagian dari Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru (TN-BTS). Taman nasional yang diresmikan oleh
pemerintah pada tahun 1997 ini, memiliki lautan pasir seluas 5.250 ha
dan berada pada ketinggian ± 2.100 m dari permukaan laut. Lautan pasir
tersebut merupakan bagian dari sejarah ekologis terbentuknya kawasan
kaldera Tengger.
Gunung dengan ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut ini
terkenal karena hamparan lautan pasir dan kawah gunungnya yang luas.
Dari puncak Bromo, pengunjung dapat melihat kawah yang menganga lebar
dengan kepulan asap keluar dari dasarnya. Kawah ini memiliki garis
tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Dari
tempat ini pula, pengunjung dapat menyaksikan keindahan panorama
hamparan laut pasir dengan siluet alamnya yang memesona.
Pengunjung
juga dapat menikmati mentari terbit (sunrise), menjajaki perjalanan
dengan menunggang kuda, serta menikmati hangatnya minuman dan api
unggun untuk melawan hawa dingin. Di samping wisata alam, wisatawan
juga dapat mengecap wisata budaya dengan mengikuti upacara Yadnya Kasada
yang diadakan antara bulan Desember-Januari.
Gunung Bromo terletak antara Kabupaten Pasuruan, Probolinggo,
Lumajang, dan Malang, Jawa Timur. Namun, secara administratif kawasan
ini merupakan bagian dari Kabupaten Probolinggo.Gunung Bromo dapat dicapai dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Untuk menuju Gunung Bromo, pengunjung dapat menempuh dua rute. Pertama, “pintu barat” dari arah Pasuruan. Perjalanan melalui pintu barat ini terbilang berat karena tak bisa dilalui oleh kendaraan roda 4 biasa, kecuali dengan menyewa jeep. Lewat jalur ini wisatawan biasanya memilih berjalan kaki dari Desa Wonokitri menuju Gunung Bromo dengan jarak sekitar 13 km.
Kedua,
melewati “pintu utara” dari arah Probolinggo. Melalui pintu kedua ini,
wisatawan dapat menggunakan kendaraan apapun, termasuk mengendarai
sepeda motor karena jalan yang dilalui tidak terlalu curam. Jika
wisatawan ingin menyaksikan lautan pasir, maka disarankan untuk melalui
pintu utara. Sebaliknya, jika yang diinginkan adalah menyaksikan
sunrise, maka lebih praktis melalui pintu barat.
Desa
terdekat untuk mencapai Bromo dari arah Probolinggo adalah Cemorolawang
(±45 km dari Probolinggo). Desa ini bisa ditempuh dengan menggunakan
angkutan umum dari Probolinggo. Dari Cemorolawang menuju Bromo
pengunjung dapat menyewa kuda, jeep, atau berjalan kaki.
Selain berjalan kaki, untuk memudahkan pendakian para pendaki dapat
menyewa “ojek” kuda dan kendaraan jeep. Karena temperatur udara berkisar
antara 2-20 0C, maka pengunjung juga dapat menikmati
minuman serta api unggun yang disediakan oleh warung-warung kecil di
sekitar lokasi. Jika terpaksa menginap, jangan khawatir karena berbagai
penginapan dengan berbagai tipe mulai dari shelter, losmen, hingga hotel
tersedia di sekitar Bromo. Berbagai macam rumah makan, warung telepon,
souvenir shop, mupun MCK umum juga tersedia di tempat ini.
Untuk sampai ke puncak Bromo telah disediakan tangga dari beton.
SUMBER : http://wisatajawa.wordpress.com/wisata-jawa-timur/gunung-bromo/
Pendapat saya : Gunung yang dikelilingi oleh lautan pasih yang sangat indah ini membuat siapapun yang datang kesini akan terpesona. Jika kita ingin melihat matahari terbit disini merukapan tempat yang sangat tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar